Tri Wahyudi: Pentingnya Pendidikan Pemilih untuk Demokrasi

  • Bagikan

NARASI JABAR – Banyaknya persoalan-persoalan terkait kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, nepotisme, tidak peduli terhadap persoalan banyak terjadi di masyarakat.

Persaingan tidak fair, tidak menepati janji, membohongi rakyat, menghalalkan segala cara dengan kecurangam untuk meraih kekuasaan banyak dilakukan elit politik.

Selain itu, para pemegang kekuasaan baik itu pada tingkat eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tidak memberikan edukasi yang baik pada calon-calon generasi bangsa.

Hal ini mengakibatkan generasi muda atau para generasi penerus bangsa yang menjadi antipati terhadap pesta demokrasi, proses politik serta prosesi kepemiluan.

Dalam publikasi kepemiluan bahwa tingkat ketidakpedulian serta tingkat suara tidak sah maupun kengganan masyarakat khususnya anak muda dalam terlibat aktif pada pesta demokrasi yang terus menigkat.

Baca Juga:  Golkar Jabar Makin Luar Biasa di Tangan Kang TB Ace Hasan Syadzily

Hal tersebut tentu dapat menjadi kerugian dalam proses demokrasi kita. Sementara data pemilih muda ditahun 2024 ini tergolong sangat tinggi hingga 50% lebih, yang artinya suara pemilih muda ini akan sangat penting pada proses pemilu ini.

Tingkat kesadaran akan pentingnya peran para anak muda ini untuk dapar mengawal dan menentukan berkualitas nya pesta demokrasi pemilu 2024 ini.

Bukan hanya para peserta pemilu yang berbondong-bondong untuk dapat meraih simpati para suara anak muda, namun perlu kesadaran bagi para pemilih muda ini untuk bersama-sama mengawal pesta demokrasi ini berjalan dengan baik, jujur, transparan, adil, berjalan dengan fair tanpa kecurangan di semua lini, dan dapat berjalan dengan sangat baik tanpa ada perpecahan dan kecurangan.

Baca Juga:  Bila Berebut Suara Melalui Warna Ceruk Pemilih pada Pemilu 2024

Pendidikan pemilih ini merupakan salah satu hal penting dalam proses mengawal demokrasi. Pendidikan pemilih yang rasional dapat menjadi ukuran kualitas berjalannya suatu demokrasi.

Bahwa, para pemilih dalam menentukan pilihan politiknya tidak berorientasi hanya kepentingan jangka pendek dan sesaat, tapi dapat memberikan pilihan politik nya dengan kesadaran penuh dan rasional kepada para peserta pemilu yang memiliki kompetensi dan integritas untuk dapat dipercaya mengelola kekuasaan dan dapat memberikan kebijakan dan kinerja yang dapat mensejahterakan rakyat.

Pendidikan pemilih ini dapat memberikan fasilitas bagi para pemilih khususnya pemilih muda untuk sadar dan memahami bahwa tidak hanya mereka yang penting dapat tercatat saja sebagai pemilih dan dapat memilih di bilik suara.

Baca Juga:  Pernah Susah, Alasan Kang DS 'Serahkan' Dirinya untuk Rakyat

Selain dapat mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu, menentukan pilihan dengan rasional, serta dapat menuntun masyarakat untuk bersama sama menentukan pilihan sendiri, mandiri, cerdas dan rasional.

Kedepannya tentu para generasi penerus bangsa ini memiliki kepedulian yang akan membawa pesta demokrasi di indonesua ini menjadi sangat lebih baik, penyelenggaran yang lebih berkualitas, adil dan berintegritas, dan menentukan pilihan kedapa para pemimpin yang hebat, idealis dan betul betul memikirkan nasib rakyat nya, tidak nya tentang individu dan golongannya saja.

Tidak hanya menjadi yang menentukan saja, para generasi penerus bangsa ini pula harapan kedepannya ketika telah mendapatkan kesadaran dan kepedulian, akan tampat sebagai para pemimpin yang dapat peduli dan mensejahterakan rakyat dan negara.

  • Bagikan