Hati-Hati 7 Makanan Ini Dapat Tingkatkan Risiko Osteoporosis

  • Bagikan
Foto : Ilustrasi (Freepik)

BANDUNG. Osteoporosis adalah penyakit tulang metabolik kronis yang umumnya menyerang wanita, orang tua, dan orang yang termasuk ras Kaukasia. Hal ini ditandai dengan kerapuhan tulang yang tinggi akibat massa tulang yang rendah, gangguan pada mikrostruktur tulang dan degradasi jaringan tulang.

Dilansir dari Boldsky, Berikut ini makanan yang buruk untuk osteoporosis dan harus dibatasi.

Protein

Protein merupakan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Ini bukan karena nutrisi protein tetapi karena usia tua. Orang tua tidak dapat memproses protein seefisien orang dewasa. Ini meningkatkan beban asam dalam tubuh dan menyebabkan erosi kalsium untuk menetralkan asam.

Konsumsilah protein dalam jumlah yang disarankan untuk meningkatkan kesehatan tulang dan mencegah risiko osteoporosis.

Makanan Tinggi Garam 

Baca Juga:  Ronaldo dkk Dikarantina karena Dua Staf Juventus Covid-19

Makanan tinggi garam seperti pizza, kentang goreng, daging beku, sup kalengan, dan ham memiliki kandungan natrium yang tinggi.

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat menyebabkan ekskresi kalsium melalui urin dan keringat. Risiko osteoporosis meningkat pada wanita pascamenopause karena asupan natrium yang tinggi.

Minuman Berkafein 

Terlalu banyak kopi (lebih dari 4-5 cangkir) dalam sehari meningkatkan risiko patah tulang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asupan harian sekitar 330 mg kafein (sama dengan 4 cangkir) dapat meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada wanita berusia antara 40-76 tahun. Namun, kondisinya terkait dengan banyak hal lainnya

Kelebihan vitamin A 

Studi mengungkapkan tentang efek negatif retinol (suatu bentuk vitamin A) pada kepadatan mineral tulang, lumbar dan leher femoralis.

Selain itu, makanan berlebih atau asupan suplemen vitamin A dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul. Bentuk retinol Vitamin A dapat ditemukan dalam makanan seperti hati, kuning telur, produk susu dan suplemen makanan.

Baca Juga:  Lowongan Pekerjaan: DLHK Membutuhkan Sejumlah Tenaga Ahli

Alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan atau berlebihan dikaitkan dengan kesehatan tulang yang terganggu dan peningkatan risiko osteoporosis.

Alkohol mengganggu penyerapan kalsium dan Vitamin D oleh tulang dan menurunkan kepadatan tulang serta melemahkannya.

Selain itu, tulang tidak dapat mengatasi kerusakan akibat alkoholisme kronis dini, bahkan jika dihentikan setelah beberapa tahun.

Buah dan sayuran anorganik 

Buah dan sayuran anorganik atau yang ditanam dengan menggunakan bahan kimia atau pestisida dapat menyebabkan efek negatif pada kepadatan tulang di tahap akhir kehidupan dan menyebabkan osteoporosis.

Tidak hanya kondisi tulang ini, tetapi makanan yang terkontaminasi pestisida tinggi juga bertanggung jawab atas banyak penyakit lain seperti infertilitas dan ADHS.

Baca Juga:  XL Axiata Berikan Sejumlah Fasilitas Lab untuk Telkom University

Asam lemak omega-6 

Beberapa asam lemak seperti omega-3 memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk kesehatan tulang. Namun, bentuk lain seperti asam lemak omega-6 tak jenuh ganda dapat mendorong peradangan dan meningkatkan risiko osteoporosis, tidak seperti asam lemak omega-3.

30 Oktober Hari Osteoporosis Sedunia

Setiap tahun pada tanggal 30 Oktober, Hari Osteoporosis Sedunia dirayakan secara global untuk meningkatkan kesadaran tentang deteksi dini, penyebab, perawatan, dan tindakan pencegahan untuk kondisi tulang.

Penyakit tersebut, menjadi epidemi global karena menyebabkan penurunan kualitas hidup, beban keuangan, penyesuaian hidup, dan terkadang kecacatan.

Faktor utama yang meningkatkan risiko osteoporosis diantaranya ada pada pola makan dan nutrisi. Sejumlah makanan bisa menjadi penyebab tulang lemah dan perlu dibatasi untuk mencegah osteoporosis.

(Mil).

  • Bagikan