BANDUNGNEWS.ID- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan perintahkan pembentukan tim terpadu untuk pemantau proyek tol laut. Tim terpadu ini terdiri dari lintas kementerian lembaga.
Dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut mengutus Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ayodhia GL Kalake.
“Saya tugaskan Deputi saya Pak Odi (Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ayodhia GL Kalake),” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Sinergi Kelembagaan Tol Laut dan Sislognas, Jakarta, Kamis (1/10).
Luhut memerintahkan Ayodhia untuk mengawal program tol laut. Dia ingin program tersebut diupayakan masuk ke dalam National Logistic Ecosystem (NLE).
Luhut meminta dalam waktu satu minggu tim telah dibentuk dan mengatur pertemuan untuk mengetahui perkembangan terkini.
“Saya minta seminggu dari sekarang, Pak Odi agar bisa mengatur pertemuan untuk mengetahui perkembangan dan tindak lanjutnya,” perintah Luhut.
Data per 15 September 2020 tercatat dalam perkembangan pelaksanaan Tol Laut, ada 20 jumlah trayek. Sebanyak 100 Pelabuhan Singgah termasuk Pelabuhan Galela-Malut yang terbaru.
Total muatan berangkat sebesar 8708 TEUS dan total muatan balik sebesar 2552 TEUS. Jumlah armada, sebanyak 25 Kapal dengan penugasan kepada PT Pelni, ASDP dan Djakarta Lloyd.
Untuk integrasi moda Tol laut dengan Angkutan Perintis Darat yakni Timika 5 lintas, Merauke 1 lintas, dan Natuna 1 lintas. Adapun penugasan diberikan kepada Perum Damri yang akan menghubungkan Pelabuhan dan Bandara/Sentra Logistik. Jembatan Udara, Timika 7 rute, Dekai 10 rute, Masamba 2 rute, Tarakan 3 rute dan Tanah Merah 5 rute. [red]