Ihsanudin Harap Peralihan Kompor Gas ke Listrik Jangan Jadi Ajang Pencitraan

  • Bagikan
Ilustrasi

NARASI JABAR – Anggota Komisi III DPRD Jabar, Ihsanudin soroti rencana peralihan penggunaan kompor gas ke listrik dari Pemprov Jabar.

Menurut Ihsan, secara gagasan dan konsep transisi penggunaan kompor gas ke listrik sudah sangat ideal.

Sebab, biaya yang dikeluarkan kompor listrik lebih murah dan ramah lingkungan karena menggunakan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT).

Baca Juga:  Komisi V DPRD Jabar Terima Audiensi FMPP Kota Cimahi, Bahas Sepinya Peminat Sekolah Swasta

“Hanya yang perlu diantisipasi adalah jangan sampai gara-gara konversi (kompor gas ke listrik) ini yang direpotkan masyarakat. Masyarakat sudah repot karena kenaikan harga pokok akibat kebijakan dinaikannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi,” ungkap Ihsanudin, Rabu (21/9).

Akan tetapi, Ihsan tidak ingin jika rencana itu hanya menjadi ajang pencitraan semata.

Baca Juga:  Almaida Rosa Putra Dukung Peningkatan Angka Kesembuhan Covid-19

Menurut dia, dukungan Pemprov Jabar kepada masyarakat harus konkret tidak hanya sebatas seremonial. Apalagi pencitraan penyerahan bantuan secara simbolik, seolah-olah membantu masyarakat secara luas padahal yang dibantu daerah tertentu saja.

“Jangan ada model-model pencitraan. Jadi kalau bantu, bantu lah secara konkret,” tuturnya.

Politisi Fraksi Partai Gerindra itu menerangkan, langkah konkret yang harus dilakukan yakni menganggarkan biaya untuk memfasilitasi konversi kompor gas ke listrik.

Baca Juga:  DPRD Jabar Minta Pengelolaan Dana PEN RSUD Dioptimalkan

Pasalnya, tidak semua alat penggorengan dapat diaplikasikan ke kompor listrik. Oleh karena itu, Pemprov Jabar harus menyiapkan bantuan langsung atau subsidi alat-alat kelengkapan yang menunjang penggunaan kompor listrik.

“Kebijakan konkretnya adalah mengalokasikan anggaran pendapatan belanja daerah,” terangnya.

 

  • Bagikan