NARASI JABAR – Bakal calon gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan rencananya untuk menata Kota Bekasi dengan fokus pada integrasi Kalimalang.
Hal ini disampaikannya usai acara KDM Menyapa Jabar Istimewa di Kota Bekasi, Jumat (20/9) malam.
Menurut Dedi, penataan Kalimalang merupakan salah satu visi besarnya dalam menciptakan ruang terbuka sekaligus sarana transportasi dan wisata.
Dedi menegaskan bahwa ide penataan Kalimalang bukanlah hal baru baginya.
“Kalimalang itu sudah menjadi ide saya sejak lama karena saya sering ke Bekasi. Untuk segera dilakukan penataan,” ujar Dedi.
Ia mengungkapkan, Kalimalang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai area publik yang multifungsi.
Tidak hanya menjadi ruang terbuka, Dedi juga merencanakan pengembangan Kalimalang sebagai jalur transportasi sungai perkotaan.
“Kalau Kalimalang terintegrasi ke Jakarta dan wilayah lain, itu bisa menjadi sarana transportasi perkotaan sekaligus menjadi sarana edukasi dan wisata. Kalau sudah dibenahi, bisa dilewati kapal kecil dan jadi tempat wisata,” jelasnya.
Mantan Bupati Purwakarta itu menjelaskan, konsep daerah air yang diterapkan sejak zaman Belanda. Ia mengatakan, Belanda dahulu memiliki ide untuk membangun kanal dari Sungai Citarum Timur hingga Citarum Barat yang digunakan sebagai sarana transportasi publik.
Menurutnya, tidak ada salahnya belajar dari Belanda untuk mengembalikan air sebagai sumber daya penting bagi energi, transportasi, dan kebersihan lingkungan.
“Dulu zaman belanda Jawa Barat itu menjadi konsep daerah air. Jadi Belanda dulu sudah punya ide membangun kanal dari Citarum timur sampai Citarum Barat dan itu menjadi sarana transportasi publik. Tidak apa-apa kita belajar dari belanda untuk mengembalikan kembali air menjadi kekuatan energi atau kekuatan transportasi dan air itu sumber kebersihan,” ujarnya.
Dedi berharap Kota Bekasi bisa menjadi contoh kota modern yang memaksimalkan potensi sungai sebagai infrastruktur penting. Kalimalang tidak hanya akan menjadi ikon wisata, tetapi juga berperan dalam mengurangi kemacetan melalui transportasi air dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.***