Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memilih berhati-hati untuk membuka pembelajaran tatap muka. Kendati sangat hati-hati, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung telah merancang sejumlah persiapan jika pembelajaran tatap muka dimulai.
Berbagai kajian telah dilakukan, dan meski saat ini belum memungkinkan, Disdik Kota Bandung sudah menginstruksikan kepada setiap sekolah untuk membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
Satgas Covid-19 ini mengedukasi dan menyosialisasikan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) penerapan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi covid-19.
Khususnya kepada kepada para guru, tata usaha atau staf sekolah dan utamanya bagi siswa beserta orang tua.
Selain itu, Disdik Kota Bandung juga menyiapkan sarana prasarana sekolah berbasis standarisasi protokol kesehatan covid-19. Di antaranya menambah fasilitas pendukung guna menopang pembelajaran tatap muka untuk teori maupun praktek.
Di antaranya menyediakan wastafel cuci tangan, spray dan cairan disinfektan, handsanitizer dan thermogun.
Kemudian di area toilet, selasar, tempat antri ataupun titik kumpul siswa lainnya harus diberi tanda untuk menjaga jarak.
Untuk sementara sekolah menutup area kantin dan membuat media publikasi berisi informasi pembelajaran tatap muka yang mengacu pada protokol kesehatan.
Untuk sekolah dengan bangunan bertingkat, juga ada pengaturan mobilitas siswa saat melewati tangga.
Apabila keputusan pembelajaran sekolah tatap muka sudah diambil, sekolah tinggal menjalankan prosedur yang telah dirancang.
Sebelum memulai pembelajaran tatap muka, Disdik Kota Bandung akan melakukan tahap simulasi selama 1-4 pekan. Selanjutnya, masa transisi skema baru sekolah di masa AKB di tengah pandemi Covid-19 yang diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan.
Jika situasi Covid-19 di Kota Bandung membaik, Pemkot Bandung akan tetap sangat mencermati situasi dan kondisi di lapangan guna menjaga keselamatan peserta didik.
(Mil)