Pesona Wisata Kampung Religi di Kiaracondong

  • Bagikan

KOTA BANDUNG. Pesona Kota Bandung yang memiliki berbagai potensi wisata terus berkembang. Hal tersebut, tentunya dapat menarik wisatawan untuk terus mengunjungi Kota Kembang.

Tak hanya dikenal dengan kuliner, fesyen, heritage, dan alamnya, kini Kota Bandung miliki wisata religi baru bernama Kampung Wisata Syamiil Quran yang berlokasi di kawasan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong.

Di sana, masyarakat bisa belajar dan melihat secara langsung proses kreatif pengembangan Alquran agar tetap mengikuti perkembangan zaman.

Baca Juga:  Reynaldy Dukung Masyarakat Tetap Produktif saat Ramadhan

Selain itu, masyarakat juga melihat proses produksi mulai dari mencetak hingga menyatukan lembar demi lembar kertas menjadi sebuah mushaf suci yang biasa dibaca umat muslim.

Bahkan, wisatawan yang berkunjung akan dihadiahi pembelajaran melalui program semua bisa ngaji. Mulai dari membaca Alquran memakai nada, menghafal Alquran dengan cepat, hingga menulis Alquran.

“Bisa dipilih mau hafalan singkat biasanya 1/4 halaman, kita ajarin metodenya, atau menulis Alquran. Kita kasih kesempatan bagaimana melancarkan tangan untuk menulis satu halaman, dan pilihan ketiga baca quran pakai nada,” terang Direktur Marketing dan Komunikasi Strategis Syamiil Group, M Kh Rahman Ridhatulloh, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga:  Meski Pandemi Gina Pastikan DPRD Kerja Maksimal

Kampung Wisata Syamiil Quran merupakan salah satu pilot project yang dikembangkan sesuai dengan visi misi Kota Bandung, yaitu membangun Bandung yang Agamis.

Namun sejak muncul wabah Covid-19 di Kota Bandung, kini wisata tersebut ditutup untuk sementara dan akan dibuka kembali setelah kondisi kembali normal.

Kampung Wisata Syamiil Quran dibuka setiap hari Rabu dan Kamis. Sebelum berkunjung, masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu untuk memperoleh jadwal kunjungan.

Baca Juga:  DPRD Jabar Sampaikan Sejumlah Catatan Terhadap 4 Raperda Pemprov Jabar

“Kiaracondong punya destinasi wisata berkolaborasi dengan Syamiil Group. Jadi temen-temen dari majelis taklim, sekolah, kampus, bisa datang untuk melihat proses produksi Alquran di pabrik langsung, seperti di Madinah,” tuturnya.

(Mil)

 

  • Bagikan