KAB. BANDUNG. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Ahmad Hidayat membeberkan pentingnya menjalankan pola hidup sehat.
Ahmad menjelaskan pola hidup sehat dan teratur yang kita jalankan akan membuat tubuh menjadi kuat dan tidak gampang sakit.
Untuk itu menurut Ahmad pola hidup sehat penting untuk kita jalankan, apalagi sehubungan kita sedang menghadapai situasi pandemi COVID-19.
Demikian Ahmad mengatakan pola hidup sehat harus terus berjalan sekalipun ada atau pun tidak pandemi COVID-19 tersbeut.
“Jalankan pola hidup sehat setiap saat, ada ataupun tidak pandemi COVID-19, kita harus selalu menerapkan pola hidup sehat setiap hari,” ujar Ahmad dalam di Kabupaten Bandung, Sabtu (6/2/2021)
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar ini mengungkapkan pola hidup sehat yang dimaksud adalah aktif berolah raga, makan makanan yang sehat dan gizi seimbang, kemudian menjaga kebersihan diri dan lingkungan, cukup tidur dan tetap produktif dalam bekerja.
“Sebab ya tidak mungkin menunggu pandemi baru rajin berolah raga dan menjaga kebersihan. Harus selalu kita terapkan karena sehat itu mahal bahkan tidak ternilai harganya. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Mari kita terus jalani pola hidup sehat tersebut,” ujarnya.
Di saat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung ini, pola hidup sehat daan konsisten menjaga protokol kesehatan amatlah penting untuk kita lakukan setiap hari demi memutus penyebaran virus corona.
“Saya ingatkan walau vaksin sudah ada dan vaksinasi sudah dimulai, tolong terus konsisten meneapkan protokol kesehatan, dengan harapan kita semua, agar pandemi COVID-19 ini segera berakhir,” ujarnya.
Kemudian Ahmad juga mengajak agar masyarakat untuk tidak takut divaksin COVID-19 sebab vaksin sudah dinyatakan aman dan sudah melalui tahapan di BPOM.
Diketahui sebanyak 27 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat sudah memulai program vaksinasi COVID-19 tahap awal.
Di tahap satu termin satu ini, Provinsi Jawa Barat mendapatkan alokasi 97.080 dosis vaksin Covid-19 untuk tujuh daerah dari pemerintah pusat. Sedangkan pada tahap satu termin dua, Provinsi Jawa Barat menerima sekitar 253 ribu dosis untuk 27 kabupaten/kota.
(Jar)
