Tingkatkan Resolusi Konflik di Tengah Pandemi

  • Bagikan
Kelas Online Escape Series (Foto: Istimewa).

BANDUNG. Resolusi konflik merupakan bagian dari ketahanan mental yaitu kemampuan untuk mempertahankan stabilitas psikologis dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.

“Meskipun kemampuan resolusi konflik ini penting namun sampai saat ini masih belum banyak mendapat perhatian,” kata Teddy Hidayat, dari Tim Pelaksana kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) yang juga dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan di RS Melinda 2 Bandung, Jum’at (6/11/2020).

Baca Juga:  Ade Ginanjar Dukung Penyaluran Bantuan Sosial di Bulan Ramadhan

Menurutnya, kehidupan sehari-hari terdapat banyak momen kehidupan yang sering kali mencetuskan konflik atau pilihan hidup yang sulit. Masing masing pilihan meyebabkan konsekuensi yang mencetuskan stres.

Terdapat beberapa pola atau tujuan penelesaian konflik yaitu kompetisi, kolaborasi, kompromi, menghindar, akomodasi. Setiap penyelesaian masalah memiliki cara dan tujuan yang berbeda. Beberapa metode pelatihan yag diajarkan adalah metode lose-lose, win-lose, win-win.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Nilai Vaksinasi COVID-19 sebagai Bentuk Bela Negara

“Konflik yang terjadi dapat bersifat umum, misalnya yang berhubungan dengan aktivitas harian atau bersifat berat, dalam kondisi pandemi akibat COVID-19 sekarang ini diprediksi banyak sekali konflik yang muncul dalam kehidupan masyarakat, baik antar kelompok, maupun antar individu,” papar Teddy.

Melihat itu, maka ESCAPE Series yang merupakan kolaborasi Upelkes Jabar, Ruang Empati Ruang Tengah, Fakultas Kedokteran Unjani, ITB mengadakan pelatihan online dengan tema ”Conflict Situation in Daily Life and How to Resolve Them”, informasi lebih lanjut  dapat dilihat di Instagram @ketik.hasaka.

Baca Juga:  Tangani COVID-19, Jabar Perkuat Komunikasi Publik

“Dengan kelas ini diharapkan dapat membantu masyarakat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan konflik,” ujar Teddy.

  • Bagikan