Dedi Mulyadi Safari Politik di Depok, Kritik Jalan Rusak dan Sampah

  • Bagikan

NARASI JABAR – Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan safari politik di Kota Depok, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM mengungkapkan beberapa catatan penting mengenai kondisi Kota Depok yang perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama terkait masalah infrastruktur dan sampah.

Dedi, yang pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode (2008-2018), ikut membahas kondisi jalanan di Depok yang menurutnya sempit dan tidak halus.

Baca Juga:  Almaida Putra: Jadikan Tahun Baru Islam Momentum Perbaiki Diri

Hal ini, kata Dedi, menjadi penyebab utama kemacetan di sejumlah titik di kota tersebut.

“Jalannya enggak halus, jadi beton sudah lama masih ‘kerak-kerak’, apalagi sempit, macet,” ujarnya

Lebih lanjut, Dedi menyarankan agar perbaikan jalan di Kota Depok tidak lagi menggunakan beton, melainkan pengaspalan dengan hotmix.

Menurutnya, hotmix lebih sesuai untuk wilayah seperti Depok yang bukan daerah rawa.

Baca Juga:  Almaida Putra Harapkan Peringatan Hari Buruh Bisa Berdampak Positif

“Jalan di Depok seharusnya pakai hotmix, bukan beton, karena lebih halus dan tahan lama,” tambahnya.

Selain masalah infrastruktur jalan, Kang Dedi juga menyoroti persoalan sampah di Kota Depok yang hingga kini masih menjadi masalah serius.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia menyarankan solusi inovatif dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah yang dapat mengolah sampah menjadi energi listrik.

“Kalau sudah ada pembangkit listrik tenaga sampah, Depok bisa digabung dengan Kota Bekasi untuk membangun satu pembangkit bersama. Banyak perusahaan yang bisa mengerjakan ini, dan ini lebih efektif daripada membiarkan sampah terus menumpuk,” ungkap Dedi.

Baca Juga:  Sekretariat DPRD Jabar dan DPRD Banten Bahas Tugas dan Fungsi Komisi II

Dedi Mulyadi berharap, dengan adanya pembangkit listrik tenaga sampah, masalah sampah di Depok dan sekitarnya bisa teratasi, dan sekaligus menjadi solusi jangka panjang yang lebih efisien dalam menangani persoalan lingkungan di wilayah tersebut.***

  • Bagikan