Hasil Survei Melesat, Dedi Mulyadi Optimis Menang Lawan Syaikhu

  • Bagikan

NARASI JABAR – Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan tanggapan atas hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.

Dalam survei tersebut, elektabilitas Dedi – Erwan mencatat angka yang cukup mencolok, dengan perolehan dukungan sebesar 77,81%. Dedi menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Jawa Barat atas dukungan yang diberikan selama ini.

“Yang pertama, saya mengucapkan terima kasih pada warga Jawa Barat yang secara alami memberikan dukungan secara bertahap, terus menerus, dan berkesinambungan. Pada akhirnya, survei saat ini bisa memuncaki angka 77% lebih,” ujar Dedi dalam pernyataannya.

Ia menambahkan, dukungan tersebut bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang yang telah ia jalani selama lebih dari 10 tahun berinteraksi dengan masyarakat.

“Dukungan ini bukan ujug-ujug tiba-tiba datang, tetapi melalui proses kegiatan yang berkesinambungan dari waktu ke waktu tanpa henti,” jelas Dedi.

Dengan hasil positif ini, Dedi berjanji akan terus bekerja keras untuk melayani masyarakat.

Baca Juga:  Almaida Rosa Putra Ucapkan Selamat Idul Fitri 1444 Hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Batin

“Saya akan terus bekerja melayani masyarakat. Apa yang saya mampu pasti saya darma baktikan untuk Jawa Barat,” tambahnya.

Perbedaan Pilgub 2018 dan 2024, Dedi Mulyadi Optimis Raih Kemenangan

Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menganggap ada perbedaan antara Pilgub Jawa Barat 2018 dengan kontestasi politik atau Pilgub 2024 di Jawa Barat.

Pada Pilgub 2018, Dedi mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, bersaing dengan calon lain seperti Ahmad Syaikhu. Namun, kondisi politik di 2024 dianggap Dedi jauh berbeda.

“Pemilu 2018 dan Pemilu saat ini sangat berbeda. Saat itu saya calon wakil gubernur, begitu juga dengan Pak Syaikhu. Iklim politiknya juga berbeda. Hari ini saya dicalonkan oleh Partai Gerindra dan mendapat amanah dari Pak Prabowo untuk memimpin Jawa Barat ke depan melalui proses demokratisasi,” kata Dedi.

Menurutnya, dalam Pilgub 2024, isu agama yang sempat dominan dalam Pemilu sebelumnya tidak lagi menjadi isu utama.

Baca Juga:  Anggota DPRD Jabar Ade Ginanjar Ajak Masyarakat Sabar dan Beradaptasi dengan Pandemi COVID-19

“Hari ini isu-isu agama tidak menjadi dominan dalam kegiatan politik, meskipun ada beberapa pihak yang kembali mengangkat isu lama, namun respons publik sangat rendah,” ungkapnya.

Selain itu, Dedi menganggap masyarakat saat ini lebih tercerahkan, berkat akses informasi yang lebih luas.

“Dulu informasi tentang saya masih sepotong-sepotong, tapi hari ini publik sudah mengenal lebih jauh karena komunikasi melalui media sosial dan kunjungan langsung ke masyarakat yang lebih banyak,” jelasnya.

Dedi optimis akan mampu melampaui perolehan suara pesaingnya, termasuk Syaikhu yang di usung partai PKS dan Nasdem

“Insyaallah, asal niat kita baik, pasti Allah akan membukakan jalan,” kata Dedi.

Efektivitas Media Sosial dalam Meningkatkan Elektabilitas Dedi Mulyadi

Selain melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga aktif di media sosial. Ketika ditanya tentang seberapa efektif media sosial dalam meningkatkan elektabilitasnya, Dedi menjelaskan bahwa ia telah lama menggunakan platform tersebut sebagai bagian dari kehidupannya.

Baca Juga:  Janji Buat Rakyat Jabar Produktif, Dedi Mulyadi Bakal Terapkan Pendidikan Berbasis Lingkungan Khas Tiap Daerah

“Sebenarnya saya bermedia sosial bukan untuk meningkatkan elektabilitas. Dari dulu saya menekuni media sosial sebagai bagian dari kehidupan saya bermasyarakat. Sebagai anggota DPR waktu itu, masyarakat harus mengetahui apa yang saya lakukan,” ujar Dedi.

Ia menambahkan bahwa media sosial memberinya ruang untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat tanpa perlu bergantung pada media konvensional.

“Kalau dulu kan orang kontrak dengan media, biayanya lumayan. Tapi karena saya memiliki media sosial sendiri, saya bisa lebih leluasa berkomunikasi,” katanya.

Dedi juga mengakui bahwa media sosial, khususnya kanal YouTube miliknya, memiliki dampak signifikan dalam membentuk persepsi publik.

“Apakah efektif atau tidak? Ya, bisa dilihat dari potret survei dari waktu ke waktu. Komunikasi sosial yang dilakukan melalui media sosial punya efek yang jelas kepada publik. Publik melihat kehidupan saya secara utuh melalui media sosial,” pungkasnya.***

  • Bagikan