Dedi Mulyadi: Masalah Kesehatan Harus Diselesaikan dari Puskesmas

  • Bagikan

NARASI JABAR – Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti pentingnya pola hidup sehat dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

Pria yang akrap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menekankan bahwa perhatian terhadap kesehatan masyarakat seharusnya tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur medis seperti rumah sakit dan peralatan kesehatan, tetapi juga pada cara mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat.

“Selama ini, kita terlalu fokus pada pembangunan gedung, rumah sakit, alat kesehatan, dan tenaga medis. Semua itu penting, tetapi kita juga harus fokus pada bagaimana membuat orang tetap sehat sejak awal,” kata KDM sebelum melaksanakan tes kesehatan rohani di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Sabtu 31 Agustus 2024.

Baca Juga:  Tok, Perda P2APBD Jabar TA 2023 Disetujui Bersama DPRD Jawa Barat dan Pemdaprov Jabar

Menurut KDM, membangun pola hidup sehat di kalangan masyarakat adalah langkah pertama yang esensial.

KDM mengakui bahwa infrastruktur kesehatan penting, namun menurutnya, pola hidup sehat bisa mencegah orang jatuh sakit sehingga mengurangi beban pada fasilitas kesehatan yang ada.

“Rumah sakit yang lengkap sekalipun akan kewalahan jika tidak diimbangi dengan pencegahan dan edukasi kesehatan. Bayangkan jika jumlah pasien terus meningkat dan ruang perawatan tidak mencukupi,” ujarnya.

Baca Juga:  Andi Zabidi Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Gantikan Irfan Suryanagara

KDM juga menyoroti pentingnya penanganan kesehatan di tingkat puskesmas dan rumah sakit daerah. Menurutnya, layanan kesehatan harus lebih terintegrasi dan dapat diakses hingga ke pelosok.

“Problem kesehatan seharusnya bisa diselesaikan di tingkat puskesmas atau paling tinggi di rumah sakit kabupaten. Teknologi dan tenaga medis harus turun ke daerah,” jelas Dedi.

Baca Juga:  Anggota DPRD Jabar Almaida Rosa Putra Ajak Masyarakat Berdoa dan Ikhtiar untuk Menghentikan Pandemi COVID-19

Ia menyarankan agar dokter spesialis yang menumpuk di kota-kota besar dapat dialihkan ke daerah-daerah, dengan memberikan insentif dan kesempatan pendidikan lebih lanjut. “Kita perlu seleksi dokter umum yang bisa diberi pendidikan spesialisasi oleh pemerintah, sehingga mereka bisa melayani di daerah-daerah,” katanya.***

  • Bagikan