DPRD Jawa Barat Dukung Pencegahan Perkawinan Anak dan Percepatan Penurunan Stunting

  • Bagikan

NARASI JABAR – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari
membuka kegiatan diskusi pendekatan masyarakat dalam pencegahan perkawinan anak dan percepatan penurunan stunting yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar.

Acara diskusi tersebut bertempat di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (22/8/23).

Dalam sambutannya, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, DPRD Jawa Barat mendukung dan komitmen terhadap program-program pencegahan perkawinan anak dan percepatan penurunan stunting.

Baca Juga:  Hari Pahlawan, Almaida Rosa Putra Ajak Seluruh Elemen Bangsa Jaga NKRI

DPRD Jawa Barat akan mendorong terkait dukungan anggaran, pembentukan peraturan daerah hingga pengawasan program terkait.

“Kami (DPRD Jawa Barat) sangat terbuka (mendukung) program pencegahan perkawinan anak dan percepatan penurunan stunting. Masalah ini merupakan masalah yang dihadapi masyarakat. Kita (DPRD Jawa Barat) wajib memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” kata Ineu Purwadewi Sundari.

Baca Juga:  Peringati Hardiknas, Ini Harapan Anggota DPRD Jabar Almaida Rosa

Salah satu bentuk komitmen DPRD Jawa Barat dalam mendukung program pencegahan perkawinan anak dan percepatan penurunan stunting, pihaknya telah membentuk peraturan daerah terkait perlindungan perempuan dan anak sejak 2010 sampai saat ini.

“Perda tersebut bertujuan untuk menciptakan ketahanan keluarga, dengan harapan masalah perwakinan anak dan stunting dapat diminimalkan. Ini merupakan salah satu wujud dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan DPRD Jawa Barat,” tambahnya.

Baca Juga:  Komisi IV DPRD Dorong Dishub Jabar Segera Tindak Lanjut Status Lahan Terminal Tipe B Tasikmalaya

Sementara Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan urgensi pencegahan perkawinan anak dan percepatan penurunan stunting.

“Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi berdampak negatif terhadap perkembangan kecerdasan anak. Sangat disayangkan jika potensi, kemampuan berpikir anak-anak akan terbatas akibat stunting, kemampuan berpikir” tegas Sukaryo Teguh Santoso***

  • Bagikan